BREAKING NEWS

10/recent/ticker-posts

Right Button

test bannerSELAMAT DATANG DI WEBSITE "RATU PRABU NEWS"

Miris,Dugaan Korupsi Program PMT Di Puskesmas Batu Bajanjang Kabupaten Solok,Kadis Kesehatan :Saya Tidak Tahu !!!

Solok,Ratuprabunews | Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal yang  bertujuan untuk memenuhi dan meningkatkan  tumbuh kembang balita dan wanita hamil,serta lansia telah mulai dilaksanakan hampir di seluruh puskesmas yang ada dipelosok negeri ini.

Adapun sasaran pemerintah melaksanakan  Program PMT berbahan pangan lokal adalah memberikan makanan tambahan kepada ibu hamil kurang energi kronik (KEK) dan balita gizi kurang menggunakan bahan pangan lokal,serta lansia. 

Program yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi dan menurunkan angka stunting. Manfaat program ini adalah meningkatkan status gizi, menurunkan angka stunting, mendorong kemandirian keluarga dalam penyediaan pangan bergizi. Program ini dijalankan melalui seluruh puskesmas di Indonesia, tak kecuali puskesmas Batu Bajanjang,kecamatan tigo lurah Kabupaten Solok,Sumatera Barat.

Program yang  dimulai sejak awal 2024, artinya sudah setahun sejak program ini diterapkan,namun pelaksanaannya sangat jauh dari yang diharapkan.Dihimpun dari berbagai sumber dilapangan,program PMT di Kabupaten Solok khususnya puskesmas batu bajanjang,kecamatan tigo lurah,Kabupaten Solok,Sumatera Barat ini terkesan asal - asalan,sebab makanan yang diberikan tidak sesuai sehingga ada dugaan permainan baik dari penyediaan gizi maupun spj yang di Mark up oleh oknum Kapus (Kepala Puskesmas) yang bernama Baijar Susanti (Susi) dan diduga dilindungi oleh oknum dinas kesehatan kabupaten solok.

Bayangkan, anggaran Rp 16.500/orang hanya diberikan satu potong bakwan/risoles,itupun dibuat dirumah Kapus (kepala puskesmas), kan gak masuk akal,SPJ yang diberikan ke petugas Rp2.250.000,namun yang diterima cuma Rp 810.000,yang sengaja di transfer agar ada bukti,sedangkan sisanya diminta kembali  oleh oknum Kapus,ujar sumber yang tidak mau disebutkan namanya,wajar saja Kapusnya kalau orang sini bilang seperti toko mas berjalan,perhiasan emasnya lebih besar dari jam tangan saya ini pak,sambil menunjuk jam tangannya,itupun satu tangan dua gelang emas dan anehnya setelah masalah ini viral di lingkungan masyarakat setempat,kapusnya hilang bak ditelan bumi,ada apa,dan terkesan dilindungi oleh Kadis,ujarnya.

Untuk perimbangan berita,tim langsung lakukan konfirmasi ke Kapus,namun sampai berita ini tayang,tidak ada tanggapan dari yang bersangkutan,seolah bungkam !

Menindak lanjuti temuan ini,maka pada hari Jumat 16/05/25,kami tim awak media menemui Kadis Kesehatan Kabupaten Solok Bapak Zulhendri,S.K.M,M.K.E.S,dikantornya kompleks Kantor Bupati Solok,namun beliau tidak berada ditempat.

Ketika tim kami mencoba menghubungi beliau via whatshApp, beliau mengatakan sedang berada di Kota Solok,dan akhirnya kamipun beranjak ke kota Solok,dan bertemu di sebuah rumah makan ternama dikota ini.

Selanjutnya setelah makan siang,kami ajukan beberapa pertanyaan terkait masalah PMT ini,Kadis seolah mengelak dan menjawab tidak tahu permasalahan ini,saya justru tahu masalah ini setelah diberitahu oleh salah seorang,yang kebetulan tim kami yang juga hadir saat pertemuan ini.

Masalah ini sedang dilakukan pemeriksaan oleh inspektorat,sampai saat ini masih berjalan,dan saya belum dapat laporan sampai dimana proses yang dilakukan oleh tim inspektorat,karena bukan ranah saya,namun ibu wakil bupati (istri Bupati red.)sudah tahu persoalan ini,dan saya satu rupiah pun tidak ada makan uang ini,ungkapnya dengan nada sedikit kesal dan sempat pukul meja,sangat aneh seorang Kadis tidak tahu permasalahan yang terjadi pada bawahannya.

Dan lebih aneh lagi saat pembicaraan dimulai,tim kami sempat bertanya,yang duduk sebelah bapak siapa,karena beliau datang berdua,dengan enteng Kadis menjawab,ini Kabag umum saya,namun dari gelagatnya kami kurang yakin,setelah pertemuan kami coba telusuri ke kantor dinas kesehatan kabupaten Solok dan ke inspektorat,disitu kami bertemu dengan salah seorang pegawai,dan kami coba bertanya sambil memperlihatkan fhoto orang yang duduk disamping kadis,ternyata pegawai tersebut menjawab,ini bukan Kabag umum pak,ini sopir pak Kadis,ungkapnya.

Dari sini kami makin curiga,seolah ada yang ditutupi oleh Pak Kadis,yang benar aja pak Kadis,ini sopirnya kok dibilang Kabag Umum,maksudnya apa, pak kadis sudah melakukan pembohongan publik dan memberikan informasi yang tidak benar,ungkap salah seorang tim kami.


Menanggapi hal ini,kami coba menghubungi Ketua DPW KPK Tipikor  Sumbar,Bapak Tomy Chandra,beliau mengutuk keras kejadian ini,dan kalau memang terbukti kita akan tindak lanjuti ke Kejari solok untuk membuat laporan resmi,karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak,ujarnya singkat.

Entah lah,apa yang terjadi dikabupaten Solok terkait program ini,yang seharusnya di nikmati oleh masyarakat,namun malah dijadikan ladang untuk memperkaya diri sendiri oleh oknum2 yang tidak bertanggung jawab.


Tim.

Posting Komentar

0 Komentar